Perkembangan Dunia Telekomunikasi di Indonesia

Share:

SIM CARD sebagai awal dari GSMTelekomunikasi di Indonesia

Telekomunikasi adalah proses pertukaran informasi dari pengirim kepada penerima dengan jarak yang jauh. Telekomunikasi berasal dari kata tele yang berarti jauh dan komunikasi yang berarti pertukaran informasi. Dalam perkembangan telekomunikasi, teknologi telekomunikasi merupakan hal yang sangat penting untuk saat sekarang ini. Mengingat komunikasi merupakan salah satu faktor penunjang kehidupan dan informasi, maka diharapkan telekomunikasi dapat berjalan lancar demi percepatan pertukaran informasi itu sendiri. 
Dari waktu ke waktu perkembangan teknologi telekomunikasi terus mengalami perkembangan. Pada awalnya telekomunikasi hanya memungkinkan komunikasi satu arah, sampai pada saat sekarang ini dimana komunikasi sudah bisa dilakukan dua arah bahkan menggunakan media udara.

Perkembangan Teknologi di Indonesia

Perkembangan teknologi di Indonesia dimulai dengan kemunculan provider yang sekarang sudah sangat terkenal yaitu :
  • Teknologi komunikasi seluler mulai diperkenalkan pertama kali di tahun 1984 oleh PT. Telkom Indonesia bekerja sama dengan PT. Rajasa Hazanah Perkasa yang mengusung teknologi NMT-450 (menggunakan frekuensi 450 Mhz)
  • Advanced Mobile Phone System ( AMPS ) mulai diperkenalkan pada tahun 1985 yang sudah menggunakan frekuensi 800 MHz yang juga merupakan cikal bakal CDMA akan tetapi masih menggunakan sistem teknologi analog. Teknologi yang dipakai adalah NMT-470 yang merupakan modifikasi dari teknologi NMT-450 ( dimana teknologi NMT-470 ini masih menggunakan frekuensi 450 MHz).
Pada saat ini operator yang dipercaya oleh pemerintah dipegang oleh 5 provider yaitu PT.Rajasa Hazanah Perkasa, PT. Elektrindo Indonesia, PT. Centralindo Indonesia, PT. Telekomindo Prima Bakti, dan PT. Telkom Indonesia. Kebijakan regulasi pemerintah pada saat ini adalah para operator harus bermitra dengan PT. Telkom Indonesia.

  • Pada tahun 1993, PT. Telkom Indonesia memulai perkembangan teknologi 2G GSM di Indonesia. Dimana sebelumnya Indonesia dihadapkan pada dua pilihan yaitu mengembangkan teknologi AMPS atau beralih ke GSM yang menggunakan frekuensi 900 MHz.
Pada saait ini, BJ Habibie yang menjabat sebagai Menristek saat itu memutuskan untuk menggunakan teknologi GSM pada Sistem Telekomunikasi Digital di Indonesia. Pada waktu itu dibangun 3 BTS (Base Transceiver Station) di Batam dan di Bintan.

  • Pada tahun 1994 PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) hadir sebagai operator GSM pertama di Indonesia melalui Keputusan Menteri Pariwisata, POS, dan Telekomunikasi No PM108/2/MPPT-93 dengan pemilik saham adalah PT Telkom Indonesia, PT Indosat, dan PT Bimagraha Telekomindo.
  • Tahun 1995 dimulai penggunaan teknologi GSM 2000 / ETDMA yang diperkenalkan oleh Ratelindo. Layanan ini berupa layanan Fixed Cellular Network Operator yaitu telpon rumah tanpa kabel. 
Melihat suksesnya pembangunan BTS di Batam dan Bintan, pemerintah lalu melanjutkan pembangunan BTS ke provinsi lain dan pemerintah mendirikan PT. Telkomsel pada tahun 1995.

  • Tahun 1996 PT Excelcomindo Pratama yang sekarang XL Axiata muncul sebagai provider GSM ke 3 setelah PT. Telkomsel. Pada tahun ini juga pemerintah menghapus bea masuk telpon seluler sehingga harga telpon seluler dapat ditekan hingga Rp 1 Juta. 
  • Tahun 1997 pemerintah memberikan 10 licensi regional untuk 10 operator baru yang berbasih GSM 1800, namun akibat krisis moneter yang melanda, akhirnya rencana tersebut dibatalkan. Pada tahun 1998 Telkomsel memperkenalkan produk prabayar pertama yang diberi nama Simpati sebagai alternatif Halo. Excelcom meluncurkan Pro-Xl sebagai jawaban atas kompetitornya tersebut. Dan Satelindo tidak mau ketinggalan dengan meluncurkan Mentari.
  • Pada tahun 2001 Indosat mendirikan PT Indosat Multi Media Mobile (Indosat-M3) yang kemudian menjadi pelopor teknologi paket data layanan GPRS (General Packet Radio Service) dan MMS (Multimedia Massaging Service). Pada tanggal 8 Oktober 2002 Telkomsel menjadi operator ke dua yang menyediakan layanan ini. Pada Desember 2002 Flexi hadir sebagai operator CDMA pertama di Indonesia di bawah pengawasan PT. Telkom Indonesia yang menggunakan frekuensi 1900 MHz.
  • Melalui Keputusan Dirjen Postel No 253/Dirjen/2003 tanggal 8 Oktober 2003 pemerintah memberikan lisensi kepada PT. Cyber Access Communication sebagai operator seluler 3G pertama di Indonesia. PT CAC mendapatkan licensi pada jaringan UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) atau disebut juga dengan W-CDMA (Wideband Code Division Multiple Access). Pada November 2003 Indosat mengakuisisi Satelindo, Indosat-M3, dan Bimagraha Telekomindo yang pada akhirnya ketiganya berubah menjadi anak perusahaan Indosat. Pada bulan ini juga Ratelindo berubah nama menjadi PT. Bakrie Telecom dan meluncurkan produk Esia sebagai operator CDMA kedua berbasis FWA.
  • Tahun 2004 Telkomsel meluncurkan layanan EDGE (Enchanced Data Rates for GSM Evolution) dan menjadikannya menjadi operator EDGE pertama di Indonesia. Teknologi EDGE ini sanggup melakukan transfer data dengan kecepatan 126 kbps dan menjadi teknologi transmisi tercepat saat itu.
  • Mei 2005 Telkomsel melakukan uji coba jaringan 3G di Jakarta dengan teknologi Motorolla dan Siemens. Tender untuk operator layanan 3G diberikan pada Telkomsel, Excelcomindo, dan Indosat



No comments

Mohon untuk berkomentar yang baik dan bijak